Kandang Susu
Spesial Susu Shi Jack
Ada sebuah ritual yang selalu saya lakukan kalo pas pulang ke Solo. Sebuah ritual untuk melepaskan rasa kangen dan semacam ungkapan “welcome home”. Ritual itu adalah menikmati hidangan susu segar khas warung Shi Jack.
Setelah cukup lama saya tidak melakukan ritual itu, dan akhirnya Sabtu kemarin hasrat saya itu pun terpenuhi. Selepas Maghrib, di bawah guyuran gerimis mengundang, saya pun segera mancal Kaze-R saya untuk menuju ke arah timur laut, pulang ke Solo.
Sampai di Solo lepas Isya. Wah, dingin-dingin seperti ini memang ajib kalo kita menyeruput segelas Susu Madu Jahe khas Shi Jack itu.. =p~
Warung Shi Jack adalah salah satu dari warung yang menyediakan susu murni segar sebagai menu utamanya. Konon, warung susu ini adalah pioneer alias yang pertama kali membuka usaha warung susu di kota Solo. Selain Shi Jack, ada beberapa warung susu lainnya seperti Shi Acid dan Yoto Isk, tetapi yang paling terkenal ya warung Shi Jack ini.
Warung Shi Jack ini ada beberapa cabang (atau waralaba, ya?) yang pusatnya terdapat di Jalan Kapten Mulyadi (sebelah selatan benteng Rottenberg). Cabang lainnya setau saya adalah di depan Lapangan Kotabarat, di daerah Makamhaji (deket rumahnya Dipto), dan di Jalan Adi Sucipto.
Bahan baku susu diambil langsung dari Boyolali, daerah yang terkenal sebagai penghasil susu. Walau menu utamanya adalah susu, di warung ini juga tersedia berbagai macam cemilan, gorengan, sate usus, sate keong, sate puyuh, lumpia, martabak, dan nasi kucing. Selain susu, kita juga bisa memesan roti bakar atau pisang owol.
Menu susu yang ditawarkan tidak melulu susu murni, tetapi ada berbagai macam variasi menu dan rasa. Nama-nama menunya pun unik-unik, ada Sumur, Suteja, Tante Susi, Sukatman, Es Dara, Superman, dan juga Stang. Selain menu susu yang aneh-aneh namanya itu, ada menu yang biasa kita dengar, seperti STMJ, Susu Kopi, Susu Jahe, Susu Madu, dan sebagainya. Hidangan susu ini pun bisa disajikan panas, hangat, atau dingin (pakai es). =p~
Menu favorit saya adalah Susu Madu Jahe. Pada menu ini, madu yang digunakan adalah madu kelengkeng. Madu kelengkeng adalah madu yang dihasilkan dari sari bunga pohon kelengkeng. Ketika bercampur dengan susu, rasanya bener-bener mantab apalagi ditambah jahe membuat badan terasa hangat. Jahe yang digunakan adalah jahe bubuk, dan bukan jahe gepuk.
Selain Susu Madu Jahe, di kala badan terasa sangat letih, saya biasanya memesan STMJ (Susu Telur Madu Jahe). Telur yang digunakan pun bisa milih, mau pake telur ayam kampung atau telur bebek. Telurnya mau dibikin mentah atau setengah mateng, terserah!
Apalagi ditambah sebungkus nasi kucing, roti bakar, pisang owol, dan sate keong, membuat suasana dingin menjadi semakin semarak. :))
Setelah capek hilang dan rasa kantuk datang (konon susu adalah salah satu terapi untuk mengobati susah tidur), saya pun segera pulang, tentunya setelah membayar.
Ah, andai saja di Jogja ada cabang warung Shi Jack.. 8-|
Posting Komentar